Saya adalah seorang perempuan biasa yang sedang mencari jati diri sebagai manusia, mencari makna dalam hidup, dalam setiap hembusan nafas, sedang belajar memaknai arti hadir dan perginya setiap hal dalam hidup saya, serta sedang belajar mengalahkan segala ketakutan dan berani mengalahkah ketkutan itu sendiri. Semua itu demi hikmah yang dikirim olehNYA agar saya tak henti belajar dan bersyukur atas semua nikmat dan karuniaNYA.

Mencoba dan belajar untuk saling berbagi apapun yang saya miliki, serta belajar tentang makna ikhlas dan sabar dalam menjalani setiap takdirNYA. Belajar memaknai mencintai dan dicintai dengan ikhlas, tanpa pamrih hanya karena Illahi. Karena semua yang melekat pada diri saya adalah pinjaman dariNYA yang harus dikembalikan padaNYA jika saatnya tiba.

Amien Ya Rabbal 'Alamien...

Marhaban ya Ramadhan....

Alhamdulillah... Marhaban ya Ramadhan... Terimakasih ya Rabb, masih Kau ijinkan saya mengecap ramadhan kali ini. Jujur saja, saya ingin memperbaiki Ramadhan belakangan yang saya lalui hanya dengan rasa 'biasa'. Beberapa hari sebelum Ramadhan, ada rasa rindu akan tadarrus bersama, bersujud dan iktikaf di masjid. Tetapi, ternyata menginjak hari pertama puasa, mulai timbul godaan. Rasa malas membuka firmanNYA, rasa malas melangkah ke masjid, semua menjadi sulit ketika ingin mendekat padaNYA.

Akhirnya Sang Maha Pemberi Nafas memberikan teguran lembut pada saya. Menginjak hari ketiga, saya mual-mual dan akhirnya sebelum dhuhur, muntah-muntah. Jujur dalam beberapa hari memang saya memang dikejar deadline menjelang praseminar (seminar kecil sebelum seminar besar skripsi), jadinya makan cuma di waktu sahur. Saat buka hanya minum dan makan cemilan ala kadarnya. Belum lagi tubuh diforsir di depan laptop berjam-jam, dan inilah akhirnya. Terkapar dan harus batal puasa.



Setelah dapat 'doping' dari ibu dokter, keadaan lumayan membaik. Tetapi masih belum diperbolehkan puasa. Ternyata memang benar, Everything happens for a reason. Setelah terkena maag, datanglah siklus bulanan, memaksa untuk tetap tidak berpuasa. Hikmahnya, bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk menyelesaikan deadline praseminar yang tinggal 4 hari lagi. Semoga ini adalah pertanda baik dariNYA.


Kembali menulis dan menggauli kata-kata adalah salah satu hal yang saya rindukan setelah hampir 2 bulan absen menulis. Ternyata, ini adalah salah satu cara saya untuk lebih bersyukur dalam hidup dan berbagi dengan yang lain :) Terimakasih ya Rabb, masih Kau ijinkan tangan ini menggores dengan tinta digital ini, semoga hamba tetap mampu bersyukur atas semua kesempatan yang berikan.

Readmore »»